Friday, March 29, 2013

Pentingnya Nilai Kebangsaan dan Nasionalisme



               Nasionalisme berasal dari kata “nation” yang berarti negara dan “isme” yang berarti paham. Jadi nasionalisme dapat diartikan sederhana sebagai suatu paham atau kecintaan terhadap negaranya. Entah itu dari segi budayanya, agamanya, nilai historisnya, dan masih banyak lagi.

              Rasa nasionalisme itu sendiri pasti ada dalam diri semua warga negara. Mulai dari pejabat negara hingga rakyat jelata. Namun sebagian besar dari  mereka kurang memahami dan melaksanakan rasa nasionalismenya itu sendiri. Mana mungkin seorang warga negara tidak memiliki rasa nasionalisme sedangkan ia hidup dan tinggal di negara tersebut? Sebenarnya ada, namun mereka bersikap acuh terhadap rasa nasionalisme tersebut. Rasa nasionalisme itu sendiri dapat diwujudkan dalam banyak hal. Apakah harus menjadi seorang wakil rakyat, pejabat negara, menteri, atau bahkan seorang presiden dahulu baru kita dapat dikatakan memiliki rasa nasionalisme? Tentu saja tidak. Rasa nasionalisme dapat diwujudkan dalam banyak hal sesuai dengan cara mereka masing -  masing dari setiap individu.
             
              Sebagai contoh, para pelajar mengungkapkan rasa nasionalismenya melalui mengikuti berbagai kegiatan upacara, entah itu upacara bendera setiap hari senin, upacara hari besar atau bahkan upacara memperingati hari kemerdekaan negaranya. Tetapi apakah dengan tidak menjadi peserta upacara tersebut pelajar tadi dikatakan tidak memiliki rasa nasionalisme? Saya beragumen bahwa ini tidak benar. Sebenranya bukan kata ‘tidak memiliki’ tetapi ‘kurangnya’ rasa nasionalisme mereka. Apakah hanya melalui upacara saja? Tentu saja tidak. Mungkin mereka meluapkan rasa cinta tanah air mereka dengan cara menjadi seorang pasukan pengibar bendera yang notabene dikenal dengan’paskibra’, siapa yang tidak bangga menjadi seorang paskibra? Atau mengunjungi taman makam pahlawan untuk berziarah, atau bahkan menyaksikan detik - detik proklamasi di istana negara melalui televisi. Memang hal ini saya akui hal sepele yang tidak sepadan atau bahkan tidak akan pernah sepadan dengan apa yang telah para pejuang lakukan melawan penjajah bertahun - tahun, hanya untuk dapat membacakan teks proklamasi dan mengibarkan sang saka merah putih. Tentu saja hal itu dilakukan hanya untuk ditunjukkan kepada dunia luar bahwa bangsa ini memiliki jati diri dan patut dihargai sebagai negara yang berdaulat dan merdeka setelah perjuangannya meraih hal itu. Namun, sederet contoh wujud cinta tanah air tadi adalah yang sedikit rasa nasionalismenya, bukan tidak ada. Akankah lebih baik jika kita memiliki rasa nasionalisme yang tinggi bukan?
             
              Para anak - anak atau bahkan balita pun memiliki rasa nasionalisme dengan cara mereka sendiri dengan mengikuti berbagai kegiatan lomba 17 agustus di daerahnya. Mereka berusaha memenangkan lomba tersebut yang hal ini dapat kita umpamakan sebagai perjuangan para pahlwan terdahulu melawan penjajah, hingga mereka berhasil mendapatkan hadiah perlomabaan tersebut setelah memenangkannya. Apa hadiah itu? Tentu saja sebuah proklamasi negara jika pada zaman dulu. Apakah hal ini dikatakan sebagai nasionalisme? Ya. Nasionalisme atau cinta tanah air dapat diwujudkan dalam berbagai hal dan tak satupun pihak yang dapat membatasinya.
             
***

              Membangkitkan rasa nasionalisme dan nilai - nilai kebangsaan memang penting sekali seiring dengan memudarnya rasa nasionalisme pada tiap warga negara terutama para generasi muda akibat berkembangnya zaman dengan pesat. Boleh saja kita terbawa arus perkembangan zaman, namun rasa nasionalisme harus tetap ada walupun hanya seperti setitik cahaya dalam lorong gelap, hanya saja bagaimana cara kita untuk mengembangkan rasa nasionalisme tersebut menjadi sebuah cahaya yang terang benderang di hati. Nampaknya satu halaman pun tak cukup jika kita berbicara tentang rasa nasionalisme. Semoga artikel ini dibaca untuk dijadikan sebagai semangat untuk menimbulkan rasa nasionalisme kita terhadap tanah air.

UAN 2013!!



                 

                   Aku tuliskan artikel ini saat malam menjelang UNAS 2013 tinggal 2 minggu lagi. Dikurangi seminggu tryout kabupaten, seminggu tryout sekolah, serta 2 minggu hari efektif pelajaran intensif. Aaaaaa where I’ll go next?? Dag dig dug sudah siapkah kita bertarung nanti? Hufh..


                   Sedikit aku bahas tentang UNAS 2013 kali ini, sedikit berbeda dari tahun - tahun sebelumnya. Bayangkan saja, kali ini ujian nasional akan terdiri dari 20 paket soal, 20!! It’s mean all students will get different, no one same. FVCK! Kenapa sih pemerintah giat banget sama ujian akhir? Kenapa juga mesti harus tahuku yang jadi “kelinci percobaan” untuk 20 tipe paket soal ini. Sialnya dari sial, setiap pelajaran yang berbeda kita bakal menerima kode soal yang selalu berbeda pula. Kode soal tiap siswa telah diatur oleh pusat sehingga kita tidak akan pernah menerima kode sola yang sama di pelajaran lain.

                   Ini jelas berbeda sekali dari tahun lalu, misalnya. Tahun lalu ujian nasional terdapat 5 paket soal yang berbeda. Ini berarti dalam satu kelas terdapat 4 anak yang memiliki tipe soal yang sama. Itupun juga ia akan menerima kode soal yang sama (tetap) di hari berikutnya. Sedangkan tahun ini? Sudah tidak ada yang sama dalam satu kelas, kode soal selalu berganti, aaaaarrghh wot de hell..

***
                   Ya, mungkin ini adalah salah satu upaya pemerintah untuk meminimalisir berbagai kecurangan - kecurangan yang mungkin saja terjadi pada hari - H. Bayangkan saja, dalam satu kelas pun tak ada  yang sama, tidak mungkin toh dalam satu kelas bisa saling mencontek? Dengan kode soal yang terus berganti pula, tidak mungkin juga toh bisa saling mencontek antar kelas? Ini menujukkan bahwa segitu hebatnya rasa tidak percaya pemerintah pada siswa.

                   Harus diakui juga bahwa berbagai kecurangan kerap terjadi setiap tahun. Bahkan, setiap aku latihan soal menggunakan soal - soal UNAS kakak kelasku tahun lalu selalu ada sederet jawaban - jawaban yang telah ada dan diacatat di lembar soal. Cerita dari mulut ke mulut juga tersebar bahwa banyak kakak kelas yang menerima kunci jawaban via sms. Bahkan, saat ini ujianku kurang 4 minggu pun aku sudah menerima tawaran untuk membeli kunci jawaban soal UNAS 2013 IPA sebesar 20 JUTA, unbelievable!.

                   Hmm, segimana ruwet - nya aturan UNAS tahun ini, kita harus siap sedia untuk menghadapinya. Segi fisik, mental harus dipersiapkan sebagai sang juara, seperti pepatah yang tertulis di soal UAN kimia kakak kelasku tahun lalu yang kubaca, “siapa yang menanam dia yang menuai”. Jika kita menanam dengan cara yang baik, kita akan menuai hasil yang lebih baik pula. So, start with a good thing and end it with a good thing too :)