Thursday, January 2, 2014

Jarak oh Jarak...


Kambing jantan pernah bilang, “there is nothing dark, there is less light. Whereas we turn on light in outside, or the moon get more brighter, maybe we can se a nice view. Maybe the problem is distance. Distance.. I repeated that word untill no meaning again. Yap, maybe distance make it darknest.. or, we had no saw the same moon again.”

**
            Terkadang jarak bisa ngalahin semuanya. Terkadang juga jarak ga bisa berbuat banyak buat kita, atau mungkin kita yang telah terkalahkan oleh jarak. Malah sering kali kita nyalahin jarak. Tuhan lah yang menakdirkan jarak harus bersama kita. Untuk apa menyalahkan jarak kalau memang itu kehendakNya? Seharusnya kita bisa menerima jarak sebagai bagian dari kita. Seharusnya kita bisa beradaptasi dengannya. Seharusnya...

Apanya yang relationship? Ini sih sama aja kaya ngejomblo. Dan sejauh mata memandang, selalu ngeliat orang pacaran. Bedanya kalo jomblo bisa cari cewek, kalo LDR harus setia sama mail box”

            Selang lama, semua berubah. Kamu berubah, aku berubah, kita berubah. Hal basi yang diucapin semua orang ketika terpisahkan oleh jarak yang entah butuh waktu berapa lama untuk saling bertemu. Ketika terkalahkan oleh jarak, hanya kalimat itu yang bisa terlontarkan dari kita. Kamu berubah! Iya, emang bener sih.. Mana ada orang yang bisa tetep terus tanpa mengalami perubahan? Jangan hanya karena terpisahkan berpuluh - puluh mil jauhnya lalu saat dimana keadaan genting seenaknya bilang berubah. Renungkan itu.
            Banyak hal yang harus dilakukan di luar sana. Berhubungan memang penting, tapi ga selalu harus ada 24 jam penuh bukan? Jangan cuma menyalahkan satu pihak karena kesibukannya. Seharusnya kita lebih bisa mencari kegiatan lain selain mikirin yang jauh disana. Toh, kalo lagi butuh juga ntar pasti ngehubungin balik. Tapi emnag susah sih. Yang  namanya jarak sangat erat hubungannya dengan “curiga” hehehe.. Emang bener kan? Lupa ngabarin dikit pikiran udah berimajinasi jauh. Emang susah juga membangun kepercayaan dibalik jarak yang tak terhitung lagi.




Dewasa itu ga mandang umur, tapi bagaimana cara kita menyikapi suatu hal yang menurut kita dapat kita atasi tanpa berkeluh kesah.

**
            Semua kembali kepada pribadi masing - masing. Kekanak - kanakan udah jadi hal yang wajar saat rindu tak terbendung lagi. Kadang ngambek jadi senjata yang paling ampuh buat mendapatkan perhatian kembali. Disinilah peran kedewasaan dari salah satu sangat diperhitungkan. Bagaimana cara mendewasakan kembali untuk menjaga hubungan ini tetap pada jalannya.

Ketika yang satu  menjadi api, maka yang lain harus mampu menjadi air, bukan malah memperkeruh keadaan dengan menjadi bensin di dalamnya. 

No comments:

Post a Comment