23.00, Aku masih terjaga. Malam ini juga aku tulis
goresan luka hati ini lagi. Entah mengapa akhir – akhir ini rasa jenuh
nampaknya selalu memuncak diantara kita. Kenapa? Kenapa? Kenapa?? Aku tak tahu
harus berucap apalagi padamu. Nampaknya hanya aku seorang yang selalu menorehkan
kesalahan terhadapmu, hanya aku yang melukai hatimu, hanya aku yang selalu tak
pernah mengerti perasaanmu. Mengapa semua hanya aku? Apa kau memanfaatkan
janjiku yang tak akan pernah marah padamu di tahun ini? Kau tau, hal ini
kulakukan hanya untukmu. Aku sadar, waktu kita bersama tak akan lama lagi. Aku harus
melanjutkan studiku ke jenjang yang lebih tinggi dan entah kapan aku kembali
padamu. Pernahkah kau sadari pengorbananku itu?
Sudah seminggu berlalu. Penyakitku tak juga kunjung
usai. Dimana kamu? Dimana perhatianmu? I need
it all, where are you? Aku juga butuh perhatian disaat aku jatuh seperti
ini. Aku juga butuh kasih sayang lebih tak sekedar biasanya. Dimana semangatmu
itu untukku? Bahkan, untuk sekedar melihatku pun kau tak sempat. Sesibuk itukah
dirimu? Aku ngerti kok sekolah kita lagi banyak acara, bukan kamu saja, aku dan
semuanya juga bukan? Tapi mengapa kau tak bisa menyisihkan sedikit waktumu
untukku, honey? Dimana kamuuuu?? Hanya
lewat pesan singkat kita berucap, bahkan itupun dengan smsmu yang bernada saklek sedikit judes saat aku meminta
sedikit rayuan manja. Salahkah aku? Lagi, kamulah yang akhirnya sebaliknya marah
padaku, seolah aku hanya sebagai moodbreaker-mu.
Salahkah lagi aku? I just need
your affection, but where are you? why are you not there beside me
now? Where
areeee yooouuuu?? Sungguh, waktumu telah tersita
sepenuhnya oleh kesibukanmu. Lagi, akulah yang harus mengalah, aku yang harus
berbesar hati agar api pertengkaran tak menyala diantara kita. Aku tak mau itu
terjadi. Ya, biarlah aku yang mengalah. Apapun aku lakukan kok buat kamu. Pahamilah
diriku sayang..
No comments:
Post a Comment