Tuesday, February 18, 2014

Strategi Bisnis Dari DELL Inc.



DELL Inc.

Siapa DELL Inc. ?

DELL Inc. adalah sebuah perusahaan komputer berbasis internasional yang dikembangkan oleh seorang bernama Michael Dell dari US. Dia memulai bisnis di dunia komputer saat usianya pada usia 13 tahun. Michael Dell mulai menjalankan bisnis dari email lengkap dengan katalog dan menjual secara grosir hingga $2.000 per bulan. Pada usia 17 tahun ia sudah mampu membeli BMW dari hasil bisnisnya.
Pada tahun 1983 Dell mencoba untuk memasuki dunia pendidikan dengan mendaftarkan diri senagai calon dokter pada Texas University, Texas. Namun ia memilih untuk beralih ke dunia komputer kembali dan memulai bisnis kembali dengan menjual komponen PC di akademi komputer. Ia memasok berbagai komponen komputer dari komputer IBM seperti RAM, disk drive, dll dengan harga yang lebih rendah 10 - 15%. Pada bulan April 1984 ia telah mampu menghasilkan $80.000 / bulan.

Michael Dell, founder

 Lalu dia mendirikan perusahaan yg dinamai “PCsLtd” dan menjadi retail dengan barang berlebih. Strateginya ialah menjual komponen dan PC langsung kepada pemakai atau end user, sehingga Dell memiliki perusahaan baru yang bisa dikatakan setara dengan IBM. Pada tahun 1987 Dell merubah nama perusahaannya menjadi DELL Inc. dan menambah kapasitas produksinya serta mendirikan kantor internasioanl pertamanya pada tahun 1987. Pada tahun 1990 Dell berhasil membukukan penjualan dengan nilai $388 milyard, memiliki market share 2-3 % dan karyawan diatas 150 orang.


Strategi seperti apa yang diterapkan oleh DELL Inc. ?


1. Supply Chain Management dan Just In Time


Supply Chain Dell

Dell menerapkan sistem penjualan secara langsung kepada pelanggan. Maka dari Itu Dell tidak memerlukan pihak pengecer atau penghubung ke konsumen yang terkadang menekan harga terlalu tinggi. Dari sini dell dapat mengurangi inventory dan meningkatkan return on capital. Pada tahun 1997 Dell tidak hanya menjadi model dari Just In Time Manufacturing, tetapi juga perusahaan yang menetapkan sendiri waktu standar untuk perusahaan-perusahaan anggota supply chain dari alur produksi Dell. Misalnya saja sebagian besar dari komponen hanya boleh disimpan di gudang Dell selama rata-rata 15 menit saja. Dell mempunyai pabrik di Austin (Texas), Limerick (Ireland) dan Penang (Malaysia) dan ketentuan tersebut berlaku untuk ke tiga pabrik tersebut. Banyak dari komponen tersebut tidak boleh dipesan sebelum Dell menerima pesanan dari pelanggan. Model direct selling atau direct business model yang dikembangkan Dell tersebut, menghasilkan keuntungan-keuntungan sebagai berikut :
a. Mengurangi inventory
b. Berarti mengurangi inventory carrying cost
c. Mengurangi biaya penjualan
d. Menambah fleksibilitas dalam menghadapi perkembangan pasar
e. Langsung berhubungan dengan pelanggan sehingga mampu langsung memberikan layanan pada pelanggan


2. Value Chain Management dan Just In Time

Dengan melakukan penjualan secara langsung kepada konsumen, Dell dapat meminimalkan biaya dalam jalur distribusi dari setiap produknya. Pada bagian ini akan dijelaskan fungsi dan aktivitas pendukung yang terjadi di procurement, customer order, manufacturing dan distribution pada Dell Computer. Dell menjual komputer langsung ke pemakai akhir.
“Kita minta Airbone Express atau UPS untuk mengambil 10.000 komputer di Texas sehari dan pergi ke Mexico untuk mengambil monitor sejumlah yang sama dari pabriknya Sony. Kemudian, ketika kita semua tidur, mereka merakit komputer dengan monitornya dan kemudian mengirimnya ke pemesan.”

  • Procurement

Procurement atau pengadaan merupakan aktivitas menyediakan bahan baku untuk proses produksi. Pada Dell berarti pengadaan bahan-bahan yang akan dirakit dan menjadi produk jadi. Di pernyataan dari Dell di atas dapat diketahui kalau Dell menggunakan jasa dari third-party untuk mengantarkan bahan baku dari tempat-tempat di Amerika untuk di antar ke pabrik Dell, lalu dirakit.
Dalam sistem JIT, Dell juga mengembangkan E-Procurement dan aliran informasi yang terintegrasi antara Dell, supplier, dan pelanggan. Saat pelanggan memesan sebuah produk ke Dell, maka supplier di waktu yang sama (real time) mendapatkan informasi yang membuat mereka mengerti seberapa banyak produk yang harus dikirim ke pabrik Dell.

  • Customer Order

Pesanan pelanggan pada Dell Computer merupakan titik awal dari setiap aktivitas yang akan dilakukan pada aliran proses produksi dan distribusi produk Dell. Seperti yang diulang-ulang pada bagian-bagian sebelumya, Dell menganut sistem assembly-to-order atau beroperasi ketika terdapat pesanan dari pelanggan. Di bawah ini terdapat gambar dari interface website untuk melakukan pemesanan.
Interface Pemesanan Dell melalui Website
Konsumen sebagai titik awal dan titik akhir proses memiliki peran untuk melakukan pesanan dan menentukan seperti apa barang yang diingikannya. Aktivitas yang dilakukan pelanggan tentunya memesan produk, baik via website atau telepon dan melakukan pembayaran maksimal 24 jam setelah pemesanan.

  • Manufacturing

Proses manufacturing yang terjadi pada perusahaan Dell Computer adalah perakitan dari bahan-bahan yang diproduksi oleh pabrik-pabrik supplier. Menurut sumber yang ada, proses produksi memakan waktu 36 jam dan itu bukan karena proses perakitan yang lama, tetapi proses pengecekan kualitas dari produk.

  • Distribution

Distribusi atau hantaran merupakan aktivitas pemindahan barang (biasanya produk jadi) dari satu tempat ke tempat lain. Kembali ke pernyataan Dell di atas, Dell menggunakan jasa dari pengiriman barang untuk mengantarkan produk sampai ke tangan konsumen setelah dirakit oleh pabrik Dell.


***


Pada suatu proses bisnis dikenal adanya lead time dan supply chain time, keduanya merupakan waktu delay dari pesanan ke penerimaan pelanggan. Dell memiliki slogan yang menggambarkan lead time yang dapat terjadi pada proses bisnisnya, yaitu “apabila kita memiliki persediaan untuk 11 hari, sedangkan pesaing kita memiliki untuk 80 hari maka pada saat misalnya ada chips baru dari Intel, kita akan bisa memasarkannya 69 hari lebih cepat”. Pada referensi lain, untuk melakukan pembelian ke Dell, pelanggan cukup memutar saja nomor Website dan mengikuti petunjuk yang ditayangkan di layar monitor. Pelanggan akan menerima konfirmasi pesanannya dalam waktu 5 menit setelah memesannya dan dalam waktu 36 jam (3 hari) sesudah itu, pesanannya akan selesai dibuat dan keluar dari production line untuk dimuat di truk pengangkut. Sebagian besar dari waktu yang digunakan bukan untuk asembling produk tersebut, tetapi untuk pemasangan software dan pengetesannya. Dell mengharapkan bahwa pembayaran dapat dilakukan, dengan credit card melalui internet, dalam waktu 24 jam sesudah pemesanan dilakukan. Bandingkan misalnya dengan pesaingnya yang besar seperti Compaq, yang harus menunggu pembayaran sampai 35 hari dari penyalur utamanya.

Kotak dialog pemesanan pada website DELL

Dengan kata lain, primary activity atau aktifitas utama dari perusahaan Dell dapat dianalisis sebagai berikut :

  • Operasi

Dell Inc telah berusaha untuk menghasilkan produkk - produk baru sperti printer, jasa penyimpanan dll. Hal ini dikarenakan perusahaan berdasarkan fakta tidak memiliki pengalaman di lapangan dan menjadi sukses dengan hanya menjaga biaya rendah dan respon pelanggan cepat di dalamnya.
“Operasi Dell telah sangat efektif dalam hal pengelolaan tingkat persediaan mendekati nol dan membuat pemasoknya menemukan gudang dan pabrik-pabrik mereka dekat dengan manufaktur Dell sendiri dan unit perakitan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan telah menerapkan manufaktur JIT” (Riley, 2008).
Selain itu, sebagai akibat dari struktur yang efisien, perusahaan meningkatkan margin keuntungan dengan menjual komputer secara langsung ke pengguna akhir yang juga mendorong hubungan pelanggan perusahaan (Gray, 2007). 19% dari pendapatan US $ 32 miliar 2002 berasal dari bisnis non PC, perusahaan harus mengadopsi rantai nilai baru berdasarkan berbagai produk.

  • Logistik Inbound

Cara Dell mengelola pasokan persediaan dan pemasok sangat populer. Namun, perusahaan masih harus melakukan investasi lebih lanjut dalam rangka mengatur sistem handal perusahaan yang berurusan bukan hanya sekedar mengenai komputer.
Apabila permintaan produk meningkat, bahkan jika perusahaan tidak memproduksi sendiri (Perjanjian dengan Lexmark untuk menghasilkan printer bermerek Dell), Dell harus memonitor semua produk baru dan melaksanakan respon yang baik yang sama dan strategi biaya rendah mereka.

  • Logistik Outbound

Selama Dell meningkatkan jumlah produk baru, maka mereka akan memiliki permintaan yang lebih besar. Dalam meningkatnya tingkat permintaan, perusahaan harus meningkatkan dan memperbaiki cara mendistribusikan produk jadi kepada pelanggan seperti sebelumnya.
Perusahaan telah terkenal untuk sistem order online yang membantu untuk melacak pesanan dari manufaktur adalah salah satu keuntungan dari perusahaan atas pesaingnya. Oleh karena itu, distribusi logistik harus dievaluasi dan dikaji ulang untuk bisa fit untuk tujuan tersebut.

  • Penjualan dan Pemasaran

Kewajiban Dell yaitu harus membedakan produk dari para pesaingnya. Karena itu, untuk menjaga hal ini perusahaan harus meningkatkan kesadaran pelanggan untuk produk baru seperti printer, jasa penyimpanan dan lain-lain.
Untuk masuk ke pasar yang sudah ada dengan produk baru, Dell telah melakukan serangkaian promosi penjualan dan iklan untuk membuat pelanggan menyadari produk baru, karena tidak mudah untuk bersaing dengan raksasa lain seperti pasar IBM di pasar yang sama.
Selain itu, Dell memiliki keunggulan kompetitif atas pesaingnya dalam penjualan online (Dell adalah perusahaan pertama untuk membuat $ 1.000.000 penjualan online pada komputer) sehingga perusahaan harus fokus pada promosi produk baru secara online.

  • Layanan

Dell sangat terkenal untuk menyediakan layanan pelanggan yang baik sebelum dan sesudah penjualan. Perusahaan ini memiliki hubungan baik dengan usaha kecil dan besar seperti EDS, Cox Communications, Inc dan lain-lain.
Dell telah menawarkan layanan pasca penjualan melalui website Dell.com Premier di mana pelanggan dapat log in dan memilih konfigurasi yang tepat untuk sistem IT mereka. Dukungan pra dan pasca penjualan perusahaan adalah gambaran yang sangat baik bagi perusahaan dan dapat dimasukkan sebagai bagian dari keunggulan kompetitif perusahaan.
Selain itu, untuk menjaga dan mempertahankan reputasi baik dari pelanggan untuk pra dan pasca penjualan, perusahaan harus memastikan bahwa mitra baru seperti Lexmark (untuk printer) juga harus mengadopsi pelanggan yang sama dan fokus penjualan.


***
  

Dell Computer Corporation merupakan perusahaan komputer terbesar di dunia yang melakukan penjualan produknya secara langsung. Analisa Porter perusahaan Dell Inc, mereka memiliki ancaman dari produk pengganti berupa smartphone dan tablet yang memiliki fungsi hampir sama dengan komputer, ancaman dari pesaing industry seperti HP, Acer, dan Lenovo. Dell juga memperhatikan bagaimana melayani pelanggan dengan baik melalui proses customer order dan layanan-layanan yang ada saat pemesanan, pembayaran, maupun layanan purna jualnya. Proses manufacturing yang terjadi adalah proses perakitan dan pengecekan, seperti install software dan pengecekan fungsi produk. Dell mengembangkan E-Procurement guna mendukung metode JIT yang diusungnya. Aliran informasi yang terintegrasi mendukung supplier untuk mengirimkan bahan baku hanya sebanyak yang diperlukan oleh Dell. Pada level distribusi, Dell menggunakan jasa pengiriman barang, baik distribusi bahan baku maupun produk jadi.


Referensi :

Haryono. 2013. Analisa Porter, Penerapan Sistem Just In Time, Value dan Supply Chain Managemen Pada Perusahaan Dell Inc. Online : http://drafharyono.blogspot.com/ [18 Februari 2014]

Farfan, Barbara. Dell Computer - Facts, Research, History, Trivia, Mission Statement and Quotes. Online : http://www.about.com/ [18 Februari 2014]

Tirta, Yoga. 2012. Supply Chain Management pada Perusahaan Dell Computer. Online: http://informationsytem.blogspot.com/ [18 Februari 2014]





Blogger yang baik, tinggalkan jejak di bawah ya :)

Sunday, February 9, 2014

Bangsa Ini Maju ke "Belakang"



Kita tau bahwa maju itu hanya ada ke depan dan sudah pasti ke depan. Mengapa thread ini saya mengatakan bahwa bangsa ini maju ke "belakang" ? Banyak faktor dari negara ini yang menyebabkan mundurnya bangsa ini. Salah satunya berasal dari salah satu fakor yang sangat berpengaruh, dunia pendidikan.  

Miris jika dilihat pada saat ini. Dunia pendidikan kita tertinggal jauh dari negara - negara tetangga seperti Malay, Singapore, dan negara - negara asia tenggara lainnya. Di era 90-an para mahasiswa dari negara tetangga berbondong bondong datang ke Indonesia untuk menuntut ilmu. Pada era itu seluruh tenaga pengajar di negara ini bisa dibilang yang paling mumpuni di antara negara tetangga lainnya.

Namun, apa fakta saat ini? Sudah terbalik. Saat ini kita lah yang berbondong - bondong menuju negara lain. Mulai dari Kuala Lumpur, Adelaide, bahkan Munich, Paris, London, dll. Untuk ukuran perguruan tinggi negara kita saat ini tertinggal di belakang negara - negara lain. Dalam Webometric, posisi perguruan - perguruan tinggi Indonesia masih menempati posisi angka ratusan dari seluruh dunia.



Apa yang menyebabkan ini semua terjadi? Banyak hal yang mendorong mahasiswa Indonesia untuk belajar di luar negeri. Beberapa diantaranya akan di ulas di bawah yang dikutip dari chrisphdlife.wordpress.com simak berikut :

  1. Pride (kebanggaan pribadi)
    Bagi sebagian individu, belajar di luar negeri adalah suatu pride bagi diri sendiri. Mengapa? Karena di luar negeri dunia pendidikannya lebih maju sehingga berkompeten untuk menuntut ilmu demi bekal profesi kemudian hari. Tentu ini menjadi kebanggaan sendiri untuk dapat belajar di luar negeri.
  2. Lingkungan belajar yang berbeda
    Pernah mendengar peribahasa, “mutiara di lumpur tetaplah mutiara” ? Peribahasa ini biasanya digunakan sebagai argumen untuk pernyataan “hebatnya seseorang tergantung dirinya sendiri dan bukan lingkungan”. Well, sayangnya, manusia bukan mutiara. Manusia akan nge-blend (bercampur) dengan lingkungannya. Nah, belajar di luar negeri membuat kita memiliki lingkungan akademik yang (mestinya) lebih keras dan berkualitas dibandingkan di Indonesia. Di Jepang sana, mahasiswa sangat bekerja keras untuk mendapatkan hasil riset yang baik, hal itu membuat saya menjadi semakin termotivasi untuk memperoleh hasil yang baik pula. Terlebih apabila ada tekanan darisupervisor (pembimbing), kita harus makin terpacu untuk memberikan yang terbaik.
  3. Duta bangsa
    Belajar di luar negeri bukan hanya membawa nama pribadi. Kita membawa nama institusi (universitas ketika di Indonesia) terlebih membawa nama Indonesia. Kita harus bisa memperkenalkan budaya bangsa sendiri kepada orang lain. Selain itu, kita harus meninggalkan kesan baik di luar sana, sehingga nama bangsa Indonesia bisa mendapat apresiasi yang baik.
  4. Batu loncatan untuk karir selanjutnya
    Ketika kita belajar di luar negeri (dengan asumsi kita berprestasi baik), maka akan berdatangan tawaran untuk karir selanjutnya. Apabila kita sedang S2 (master), maka tawaran untuk S3 akan berdatangan. Ketika S3, tawaran untuk Post Doc akan terbuka. Perkara yang besar akan datang dengan sendirinya ketika kita setia dengan perkara kecil.
***

Selain semua itu, permasalahan lain adalah banyaknya orang "jenius" bangsa ini yang lebih memilih untuk bekerja dan mengabdikan diri pada negara lain. Ironis namun ini nyata. Mereka lebih memilih untuk berada di luar negeri daripada di negeri ini. Tidak dipungkiri, upah kerja disana jauh dari upah kerja disini. Selain itu mereka difasilitasi segala macam untuk menunjang kehidupannya disana. Berbeda dengan disini. Selain upah kerja yang minim, negara ini kurang memperhatikan para jenius - jenius negara ini sehingga mereka lebih memeilih untuk mengabdikan ide - idenya untuk perkembangan negara lain. Inilah yang menyebabkan negara ini dapat dikatakan mundur ke "belakang". Sebenarnya negara ini mampu untuk lebih unggul jauh dari negara lain. Namun sayang, negara ini masih "memandang sebelah mata" terhadap orang - orang pintar dan lebih memajukan politik yang sedikit demi sedikit telah merayapi uang rakyat.



Thursday, February 6, 2014

Curriculum Vitae

Name : Saputra, Wildan Pratama. Male. July, 22nd 1995. Cipaganti 112 Bandung, Indonesia. Married. +6285746881077. wildansaputra@linuxcorp.com. GM Linux, Co. Bussinesman. 


SUMMARY OF QUALIFICATIONS:

Hard worker, able to adapt to the work environment. Carefully and diligent, were able work together in a team, Have the ability to lead the company. Entrepreneurship, capable organize and manage a business finance.

    * Strong communication and interpersonal skills.
       with demonstrated ability to quickly learn and grasp new concepts.
    * Capable of working independently or as part of a team effort.
    * Strong organizational, research, and analytical ability.
    * Demonstrated resourcefulness and ability to resolve both technical
      and non technical problems.

EDUCATION:

TELKOM UNIVERSITY, BANDUNG, ID
2013/2017

BANDUNG INSTITUTE of TECHNOLOGY, BANDUNG, ID
2017/2019

MAASSACHUSETTS INSTITUTE of TECHNOLOGY, MassachusettsUS
2019/2021 


Bachelor of Informatics Degree

Major: Software Development

GPA: 3,5 Cum Laude Golden Key Honor Society National Collegiate Scholarship

School Activities:

• MIT Association • National Society of Collegiate Scholars • HMIF (Association Informatic Students) • Microsoft Students Collaboration (Imagine Cup Winner), ect

SKILLS PROFILE:

       Software: Office 2010, Quickbooks, Outlook, CorelDRAW
       Languages: C, C++, Turbo Pascal, Visual Basic
       Internet: Frontpage, Dreamwaver, ColdFusion, HTML, Workshop
       Operating System: Linux, NTS/DOS
       Database: Oracle, SQL, Access


WORK EXPERIENCE:


  • PT Telkom Indonesia (2021 - 2022)
  • ZTE Researcher (2021 - 2022)
  • Microsoft Engineer Team (2023)
  • Linux Researcher (2023 - now)
  • Food Bussinesman (2022 - now)

* Conducted field audits to review and analyze corporate ledgers.
* Met with commercial clients to prepare a new inovation in technology
* Bussinesman of restaurant, management bussines and financial balance





MassachusettsUS. 2025

Wildan Saputra, ST. MT. Ph.D










Sunday, February 2, 2014

Review Match : Kejanggalan Strategi Moyes vs Stoke City



2 Februari 2014, 2nd leg EPL telah bergulir. Match kedua Man United di paruh musim kedua ini mempertemukan antara setan merah dengan The Potters, Stoke City. Flashback pada paruh musim pertama 2013 kemarin, pertemuan dengan Stoke City bisa dikatakan tidak cukup baik meskipun Setan Merah meraih 3 poin melalui come backnya 3 - 2 pada babak kedua setelah The Potters unggul lebih dulu 2 - 0 pada babak pertama.

Peringkat United pasa musim ini pun cukup buruk. Menempati posisi 7 dan menjauhi area The Big Four. Match kali ini pun tidak berjalan dengan baik. Babak pertama Stoke mampu unggul 1 - 0 berkat free kick Stoke City  yang sebenarnya mampu dijangkau oleh De Gea namun bola mengenai Carrick sehingga bola berbelok arah menuju sisi gawang lain.

Pada babak kedua RvP membawa sedikit angin segar setelah pertandingan baru berjalan 2 menit (47’) mencetak gol sehingga kedudukan 1 - 1. Namun tidak bertahan lama hingga menit 51 Adam, ex gelandang Man City mencetak gol berawal dari bola muntahan kawannya yang menuju padanya when the right time right place. Bola tak terjangkau oleh De Gea sehingga mengubah kedudukan 2 - 1 yang bertahan hingga peluit akhir berbunyi. Ini adalah kemenangan Stoke City melawan Man United yang pertama setelah 30 tahun karena mereka terakhir kali unggul melawan United pada laga Boxing Day tahun 1984

Ini adalah pertandingan terburuk menurut saya. Beberapa pemain tidak bermain dengan apik. Evra yang terlalu sering naik membantu serangan bukanlah ide yang bagus karena United pada kali ini selalu mendapat Counter Attack dari Stoke. Sehingga peran Young pada sayap kiri tidak terlalu efisien bahkan sesekali Young mengganti peran Evra menjadi bek kiri saat Evra tidak kembali setelah naik menyerang.

Selain itu para pemain terlalu bermain agresif. Terbukti dari 2 pemain Stoke harus di tarik keluar karena cedera, Rafael, Young, dll yang beradu mulut dg pemain lawan. Mental mereka kurang terjaga apalagi saat Stoke dapat mengungguli mereka. Bahkan di babak kedua United kalah possesion ball dari Stoke yang dapat menguasai sebesar 65% sedangkan United 35%. United banyak mendapat kesempatan pada menit2 akhir namun sayang tak ada pemain yang berada pada “right time right place” padahal Juan Mata, pemain yang  baru saja hangat transfer telah membuat 29 passing to the box pada babak kedua.




Strategi Moyes pada kali ini pun cukup mengherankan, diantaranya akan saya bahas berikut ini :

  1. Jones in Midfielder. Posisi Jones kali ini cukup unik karena dia menempati posisi gelandang bertahan bersama dengan Carrick. Posisi Jones yang kita kenal sering kali adalah bek tengah. Namun kali ini di tempati oleh Evans dan Smalling. Pertanyaannya : dari sekian banyak gelandang kenapa harus Jones? Padahal masih ada Fletcher, Giggs, dll?
  2. Smalling in Center Back. Posisi Smalling yang sering adalah bek sayap menggantikan Rafael (biasanya) namun sering juga menggantikan posisi Evra. Namun kali ini di tempatkan di posisi tengah. Mungkin ini yang membuat Jones main di posisi gelandang. Pertanyaannya : Kenapa harus Smalling? Bukan Jones yang malah menempati posisi gelandang?
  3.  Jones out, in Wellbeck.Phill Jones yang cedera setalah beradu kepala dengan pemain Stoke harus ditarik keluar. Keanehan lain, Wellbeck lah yang menggantikan Jones. Apa mungkin Wellbeck bermain pada posisi gelandang bertahan? Tidak mungkin. Otomatis Wellbeck pada striker. Maka dari itu pada gelandang tersisa Carrick, Cleverley dan Rooney yang berperan sebagai gelandang serang. Pertanyaan yang sama : kenapa harus memasukkan seorang striker dan menaruh 3 gelandang pada strategi? Padahal masih ada Fletcher, Giggs, dll? Ini pertanyaan yang sama dilontarkan oleh komentator yang bertanya mengapa bukan Fletcher yang bermain.
  4. 77’ chicharito in, RvP out. Padahal pada menit2 krusial biasanya RvP lah sebagai penyelamat dg mencetak gol. Bahkan kali ini satu2nya gol dicetak oleh RvP. Memang pada match kali ini Rvp jarang dimanjakan oleh2 umpan2 matang. Namun ini membuat posisi penyerang ditempati oleh Wellbeck dan Chicha. Pertanyaannya : Kenapa tidak menempatkan satu penyerang yang produktif? Seperti mungkin Rooney yang maju menjadi striker? Sebenarnya pada era Ferguson, biasanya keadaan seperti ini malah menjadikan 3 striker dan selalu berbuah manis dengan mendulang 3 poin dengan menempatkan Rooney, Chica dan Wellbeck pada tomabk penyerangan.

Beberapa pelatih memiliki cara mereka tersendiri untuk membangun sebuah tim. Kita juga harus melihat beberapa tahun ke belakang saat SAF berada di posisi Moyes kali ini saat baru saja di datangkan ke Old Trafford. Man United harus puasa gelar selama kurang lebih 4 tahun. Bahkan salah satu media cetak inggris menaruh foto SAF pada halaman depan dan menyatakan bahwa “FERGIE MUST GO” (Fergie harus pergi, red). Ini baru paruh musim pertama. Kita harus memberi kesempatan pada Moyes untuj  membuktikan bawa dirinya mampu. LOSE OR LOSE, UNITED TILL I DIE! GLORY - GLORY MANCHESTER UNITED.